Jumat, 23 Oktober 2009

WARALABA

Tips memilih Waralaba yang Baik dan Menguntungkan

Mungkin selama ini anda berfikir bahwa membeli sebuah franchise pasti selalu menguntungkan. Karena dalam sistem franchise atau waralaba, resiko sudah diminimalisir sedemikian hingga oleh pihak franchise (disebut franchisor). Pemikiran demikian memang ada benarnya, walau tidak selalu benar dalam praktek dan kenyataannya. Mengapa resiko kegagalan usaha membeli waralaba lebih kecil daripada membuka usaha sendiri? hal ini dikarenakan jika seorang memulai sebuah bisnis sendiri dengan metode “Trial and Eror“, kemungkinan gagalnya sangat besar, apalagi tidak ada rekan atau saudara yang membimbingnya dalam usaha yang baru dirintisnya tersebut. Sedangkan kalau membeli waralaba, resiko kegagalan dapat diperkecil, karena perusahaan pewaralaba (franchisor) sudah menyediakan segala sesuatunya untuk mendukung investor (terwaralaba/ franchisee), termasuk survey, metode marketing dan promosi, perizinan, bahan baku, manajemen, standar kerja/ SOP, desain interior dan lain sebagainya.

Menurut John Naisbit dalam bukunya yang berjudul Megatrends, mengatakan bahwa waralaba adalah konsep marketing yang paling sukses dalam sejarah umat manusia. Menurutnya, di USA, setiap 8 menit, lahir satu oulet waralaba. Konsep waralaba ini kemudian merambah sampai ke Indonesia, dimana 10 tahun terakhir ini banyak bermunculan pebisnis yang menawarkan konsep waralaba kepada masyarakat (calon investor). Konsep baru ini menjadi topik hangat dikalangan dunia usaha dan media bisnis. Akibatnya, semakin banyak orang yang tertarik untuk menamkan uangnya dengan membeli waralaba atau sekedar lisensi bisnis atau paling tidak mengetahui lebih detail bagaimana sistem waralaba itu sebenarnya, hal ini dapat dilihat dari ‘laris manisnya‘ buku-buku yang mengupas masalah waralaba atau franchise dan tingginya minat pengunjung di acara pameran franchise.

Namun yang perlu diketahui, bahwa ternyata tingkat kesuksesan waralaba di indonesia hanya mencapai 60% saja, sedangkan di negei asalnya, Amerika mencapai 90%. Selain itu, menurut Amir Karamoy, Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia yang juga pemilik Konsultan AK & Partners, menyatakan bahwa terjadi perbedaan tingkat kegagalan yang sangat mencolok antara waralaba lokal dibanding waralaba asing. Tingkat kegagalan waralaba lokal berkisar antara 50-60%, sedangkan tingkat kegagalan waralaba asing di Indonesia hanya berkisar 2% – 3 % saja.

Mengapa waralaba lokal banyak yang berguguran? Kegagalan dalam sebuah bisnis waralaba bisa dari faktor franchisor-nya atau dari franchisee-nya (investor) atau faktor akumulasi dari kedua belah pihak. Untuk sisi franchisor, kadang karena bisnis yang dia tawarkan belum terbukti menguntungkan, tapi sudah berani menawarkan konsep waralaba kepada calon investor. Coba lihat di media cetak, banyak sekali iklan-iklan yang menawarkan konsep kerja sama dalam bentuk “waralaba”, padahal belum tentu bisnisnya sudah dapat dikatagorikan sebagai “waralaba/ franchise”, bisa jadi hanya sekedar dalam bentuk “Pola Kemitraan/ Business Opportunity (BO)” atau hanya sekedar penggunaan nama merek alias lisensi.

Dari berita-berita yang beredar, ternyata memang banyak yang sukses dengan membeli franchise, artinya bisnis waralaba yang dibeli berjalan sesuai dengan harapan, dimana target penjualan sampai masa Break Event Point (BEP) dan sampai ROI (Return On Investment) alias “balik Modal” dapat terlampaui, dan akhirnya bisnis itu ibarat pohon uang, tinggal memetik keuntungan dari investasi awal.

Namun, ternyata tidak sedikit juga para investor yang membeli waralaba mengalami kerugian ditengah usahanya. Memang berita-berita kerugian para terwaralaba ini jarang terpublikasi di media. Jika anda jeli, di koran-koran atau majalah, sudah sering seorang franchisee memasang iklan untuk menjual semua peralatan dan sistem waralabanya, dengan berbagai alasan. Kalau dipikir-pikir secara logika, sebuah bisnis itu ibarat pohon uang bagi si-empunya-nya (jika menguntungkan tentunya), jika sebuah bisnis di jual, pasti ada “kenapa-kenapa” sehingga dijual. Kemungkinan besar adalah usaha dengan sistem franchise yang dijual tersebut ternyata tidak menghasilkan keuntungan atau usaha franchise yang dibeli tersebut “tidak laris manis” dan tidak mencapai target penjualan, sehingga si franchisee “nombok” melulu dalam operasional bisnisnya.

Contoh diatas, mungkin hanya salah satu, kita juga mungkin sering melihat sebuah gerai waralaba yang tutup, apakah yang berbisnis di bidang resto, salon, kedai burger, toko buku, laundry, ritel, hingga lembaga pendidikan, dari yang berskala besar hingga kecil, dari yang mampu bertahan dalam beberapa tahun hingga yang beroperasi hanya dalam hitungan bulan. Namun seperti bunyi pepatah, bisnis franchise ini patah tumbuh hilang berganti, selalu muncul franchisor dan franchisee baru.

Beberapa faktor penyebab kegagalan waralaba yang paling utama adalah kegagalan meraih target penjualan yang memadai, hal ini biasanya karena tempat usaha yang kurang strategis. Faktor-faktor lainnya antara lain adalah kurangnya support dari penjual franchise kepada franchisee misalnya dalam dukungan promosi, manajemen dan lain-lain sehingga terkesan franchisee berjalan sendirian, dan ada juga yang mengatakan karena naiknya harga bahan baku dan inflasi yang berimbas pada lemahnya daya beli masyarakat secara umum. Selain itu, faktor yang tak kalah pentingnya adalah “mindset” franshisee/ pembeli waralaba yang berfikir bahwa membeli waralaba itu artinya tinggal terima untung saja dan “terlalu mengharapkan” franchisor yang bekerja, atau telalu berharap pada sistem yang bekerja. Padahal seharusnya franchisee itu juga ikut kerja keras memajukan garainya, dan mengawasi sistem apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak. Apalagi jika bisnis yang dimasuki adalah bisis makanan yang itemnya banyak dan sangat perlu diatur manajemen logistiknya, mengingat makanan hanya tahan beberapa hari sebelum rusak. Jadi jangan sampai terbuang percuma.

Saat ini, yang paling ramai bisnis yang di-franchise-kan adalah dibidang bisnis makanan, maklumlah, karena makanan adalah merupakan kebutuhan paling pokok manusia, dan semua manusia perlu makan. Oleh karena itulah bermunculan franchise yang bergerak dibidang makanan ini, seperti yang berasal dari luar negeri antara lain : McDonnald, KFC, Dunkin Donuts, dan lain-lain. Sedangkan yang dari lokal antara lain : RedCrispy, Andrew Crepes, Bakmi Raos dan lain-lainnya. Selain franchise yang produknya berupa makanan, juga ada franchise yang produknya berupa non makanan dan jasa, misalnya dibidang pendidikan, pengantaran barang, salon, busana dan lain-lain.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membeli waralaba:

- Apakah Waralaba memang pas untuk anda? setiap tahunnya semakin banyak orang yang bermimpi keluar dari rutinitas 8 pagi – 5 sore dan memiliki sebuah sistem bisnis sendiri (baik self employed atau business owner). Meski begitu namanya membangun bisnis bisa menjadi proses menakutkan. Membangun bisnis dapat dikatakan suatu hal yang memerlukan konsentrasi, fokus dan persistensi yang tinggi.

- Waralaba sering dilihat sebagai bisnis yang lebih kecil risikonya. Waralaba memberikan peluang Anda membuka bisnis sendiri dengan dukungan dan back up dari perawalaba. Namun waralaba tidak selalu cocok bagi semua orang.

- Apakah waralaba merupakan pilihan menarik bagi anda? Waralaba adalah sebuah pilihan yang menarik bagi pebisnis pemula, karena waralaba memungkinkan anda menanamkan uang dalam sebuah sistem yang sudah mapan, telah dicoba dan teruji, dan terbukti keberhasilannya. Namun bagi pebisnis yang sudah malang melintang di dunia wirausaha, mungkin tawaran waralaba sudah tidak begitu menarik lagi.

- Waralaba bukan garansi sukses. Seperti disinggung di bagian atas, apalagi di Indonesia, tingkat kegagalan waralaba masih cukup tinggi, namun demikian sebagai investor waralaba anda akan mendapatkan bantuan dari pewaralaba. Meski demikian Anda tetap perlu memotivasi diri, memiliki gerak dan komitmen kerja keras untuk membangun bisnis yang sukses. Waralaba bukanlah garansi kesuksesan. Meskipun satu tingkatan keberhasilan sudah tercapai, diperlukan kerja keras agar bisa mempertahankan profitabilitas.

- Jika anda memutuskan langsung terjun ke bisnis, persiapkan mental dengan matang, karena ada perbedaan suasana antara “ketidakpastian” di dunia bisnis dan ‘zona nyaman’ di dunia karyawan dengan gaji bulanan yang pasti dan rutin.

- Macam-macam tingkat investasi di dunia waralaba bermacam-macam. Sesuaikan pilihan dengan kemampuan keuangan anda, jangan melebihi kemampuan. Biasanya franchisor akan memberikan informasi seputar kinerja franchisee lainnya sebagai gambaran. Namun, tentu saja ini bukan garansi bagi kesuksesan. Anda perlu meneliti sendiri bisnis yang potensial di sekitar Anda dan bila perlu mencari bantuan profesional dalam membuat proyeksi keuangan. Kalau bisa bicaralah dengan franchisee lain yang membeli waralaba tersebut, bagaimana sistemnya, supportnya, proyeksi keuangannya, potensinya, dll.

Beberapa pertimbangan dalam memilih / membeli franchise atau waralaba antara lain:

1. Apakah merek-nya sudah terkenal dan memiliki image positif di pasar. Karena, membeli franchise bukan hanya sekedar membeli sistem, tetapi merek. Seandainya mereknya belum terkenal, sulit bagi kita untuk memperoleh omzet maksimal karena pasar belum aware terhadap merek franchise tersebut. Selain merek, juga produk dan sistem. Apakah produknya “mumpuni“, kalau produknya berupa makanan, apakah enak, apakah unik, apakah mudah dibuat atau tidak, apakah ada resep rahasia sehingga sulit di tiru pesaing.

2. Siapa di belakang layar. Nah ini juga perlu kita cari tahu, siapa pengembang dibalik nama franchise yang di jual tersbut. Hal ini ibarat kita membeli rumah/ apartemen, tentu kita juga harus melihat kredibilitas pengembang perumahan yang dijual. demikian juga dengan membeli waralaba, jika perlu juga cari informasi tentang pemilik/ pengembang franchise tersebut. Apakah franchisor yang kita minati merupakan perusahaan yang sukses dan kuat, Franchisor wajib memberikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kepada calon pembeli hak waralabanya. Laporan tersebut dapat membrikan informasi keadaan keuangan perusahaan tersebut untuk periode 3 tahun.

3. Tempat. Tempat usaha yang kita pilih mutlak harus staretegis, ramai dan mudah diakses dari mana saja, tempat parkir harus luas. JIka anda melihat tempat usaha McDonnald, kebanyakan berada di tempat yang paling strategis, di belahan dunia manapun, diperempatan jalan, pokoknya tempatnya paling strategis. Maknya tak salah jika ada yang mengatakan bahwa bisnis mereka bukan burger, tetapi properti.

4. Lakukan riset secara umum tentang waralaba yang di incar. Pastikan anda melihat peluang di bidang bisnis yang akan dijalankan. Cari tahu sebanyak mungkin informasi tentang waralaba yang diminati. Misalnya mencari tahu bagaimana tingkat penjualan, sistem support, kelemahan dan kelebihan waralaba tersebut dari franchisee lain yang sudah terlebih dahulu membeli dan menjalankan waralaba tersebut. pastikan waralaba tersebut memiliki bimbingan berkelanjutan dalam pengelolaan merek, pengawasan mutu, manajemen kepegawaian, bimbingan administrasi dan petunjuk teknis lainnya. Seringlah hadir dalam seminar dan pameran franchise untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi dan perbandingan terbaik.

5. Pilihlah waralaba yang sesuai dengan hasrat dan minat anda, dan anda yakin waralaba tersebut akan menguntungkan dalam jangka panjang. Hindari memilih waralaba karena faktor “trend” semata-mata.

6. Pilihlah waralaba yang sesuai dengan modal anda. Beberapa bisnis waralaba ada yang mengalami kegagalan ditengah jalan karena kekurangan modal. Oleh karena itu, untuk meningkatkan peluang keberhasilan, lebih baik untuk memiliki modal labih dari yang disyaratkan franchisor. Disarankan untuk memiliki cadangan dana untuk modal kerja 6 bulan sampai 1 tahun ke depan.

7. Mungkin anda perlu meminta nasihat dari profesional (konsultan waralaba) untuk mendampingi anda.

Berikut Kami Sajikan Data Data Waralaba Indonesia Yang Mungkin Diperlukan Bagi Pencari Usaha Waralaba

1. Nama waralaba : Aladine Kebab

Franchisor : Aladine Kebab
Bidang usaha : Garai Kebab
Keunikan : Garai Kebab cepat saji dan bergizi, dengan isi daging sapi panggang khas timur tengah.
Berdiri : -
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 21 juta dan Rp 50 juta
Perkiraan BEP : -
Alamat : Jalan Bungur Raya no 88 Kebayoran Lama, Jakarta 12240 . Telp: 021-68708847 / 0856-91623714 . Fax: 021-7397104

2. Nama waralaba: Andrew Crepes
Franchisor : Andrew Crepes
Bidang usaha : Garai crepes
Keunikan : Crepesnya lebih crispy, bahan-bahannya dari villa.
Berdiri : 1999
Mulai waralaba : 2006
waralaba fee : Sistempaket investasi
Total modal awal : Rp 39 juta (belum termasuk sewa tempat)
Alamat : Jl Gunung Sahari 3 no 1 B, Jakarta. Telp: 021-4200952

3. Nama waralaba: Ayam bakar Wong Solo Sepeda motor roda tiga
Franchisor : PT Sarana Bakar Digdaya
Bidang Usaha : Garai kecil RM Wong Solo
Keunikan: Restoran dengan menu rumah makan Ayam oreng Wong Solo yang dijajakan dengan sepeda motor roda tiga
Berdiri : 1991 (wong solo)
Mulai waralaba : 2006 (Wong Solo sepeda motor roda tiga)
Waralaba fee: -
Total Modal awal: Rp 40 juta
Perkiraan BEP:
Alamat : Jalan Gajah Mada no 20 M, Telp/ Fax: (061) 787906 , Hp: 0811611242

4. Nama waralaba : Bakmi Gila
Franchisor: Bakmi Gila
Bidang usaha : Garai bakmi
Keunikan: Garai bakmi yang menawarkan bakmi ramuan sendiri
Berdiri : 2006
Mulai waralaba: 2006
Waralaba fee: Sistem paket investasi
Total modal awal: Rp 6 juta – 19 juta
Alamat : Jl Kemiri Depok Telp: Telp: 021- 92894924

5. Nama waralaba : Bakmi Raos
Franchisor : PT Raos Aneka Pangan
Bidang usaha : Garai Bakmi
Keunikan : Garai Bakmi
Berdiri : 2003
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 7 juta dan Rp 8 juta
Perkiraan BEP : 9 bulan
Alamat : Kodam Bintaro Permai No 9 R, Jakarta. Telp: (021) 73884908

6. Nama waralaba : Bakso Malang Kota “Cak Eko”
Franchisor : Henky Eko S
Bidang usaha : Garai bakso
Keunikan : bakso khas dengan ramuan buatan sendiri.
Berdiri : 2006
Waralaba Fee: Rp 35 juta (5 tahun)
Total modal awal : Rp 60 juta
Perkiraan BEP : 5 bulan
Alamat / Contact: Henky Eko S, Pemilik Bakso Malang “Cak Eko”. telp: (021) 93846527 / hp: 0811950321, E-mail: henkyes[at]yahoo[dot]com

7. Nama waralaba : Bakso Kota Cak Man
Franchisor : Bakso Kota Cak Man
Bidang usaha : Bakso
Keunikan : -.
Berdiri : 1984
Waralaba Fee: 50 juta
Total modal awal : Rp 110 juta
Perkiraan BEP : 12 bulan
Alamat : Jalan Kedawung ll no 11 Malang Telp: (0341) 474648

8. Nama waralaba : Balon Udara
Franchisor : Balon Udara Franchise Corp
Bidang usaha : Garai penjualan balon
Keunikan : Menjual balon dengan berbagai keperluan: balon iklan, balon remote kontrol, balon dekor, balon buket, balon duduk, balon print, balon gas, balon ritel dan sebagainya.
Berdiri : 1995
Waralaba Fee: Rp 25 juta
Total modal awal : Rp 31 juta (belum termasuk tempat)
Perkiraan BEP : -
Alamat : Jl Dr. Makaliwe 1/9 Grogol, Jakarta Barat 11450 Indonesia. Telp: (021) 5636838 / 5637473 / 9112228 , Fax: 5637472 Hp: 0818-664369

9. Nama waralaba : Barley Bread
Franchisor : Barley Bread Indonesia
Bidang usaha : Garai Roti
Keunikan : Menjual roti gandum dan cake dengan berbagai macam jenis.
Berdiri : 2003
Waralaba Fee: 25 juta (untuk 5 tahun)
Total modal awal : Rp 100 juta (termasuk tempat)
Perkiraan BEP : 1 tahun
Alamat : telp: 0815-99-5000-8

10. Nama waralaba : Boogie
Franchisor : PT Boogie Advindo
Bidang usaha : Garai menjual produk olahraga
Keunikan : Retail roduk perlengkapan olahraga alam bebas- tas, sandal, sepatu, pakaian lapangan, pelampung dan aksesoris perlengkapan alam bebas lainya.
Berdiri : 1991
Waralaba Fee: 5% dari omzet
Total modal awal : Rp 60 juta – 120 juta (diluar sewa tempat)
Perkiraan BEP : 1-2 tahun
Alamat : Jalan Talang raya 28 Bogor, Telp: 0251-371443
Sumber Referensi : Majalah “Duit”.

11. Nama waralaba : BurgerKu
Franchisor : Ocha Foods, Ngediono
Bidang usaha : Garai Burger
Keunikan : Garai burger di booth kecil
Berdiri : 2005
Waralaba Fee:Sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 3,5 juta
Perkiraan BEP : 2 bulan
Alamat/ contact : Ngdiono. Telp: 021-92654359 Fax: 021-88348020. E-mail: ochafoods[at]yahoo[dot]com

12. Nama waralaba : C’lup-C’lup
Franchisor : PT Kreasi Sarana Rekatama
Bidang usaha : Garai makanan hasil laut
Keunikan : Makanan disusun dalam tusuk sate dan dicelupkan kedalam kuah saat akan disantap.
Berdiri : 2002
Waralaba Fee: Rp. 17,5 juta (3 tahun)
Total modal awal : Rp 30 juta (belum termasuk sewa tempat)
Perkiraan BEP : 6 bulan
Alamat : Jl. Raya Kalimalang Bekas, Ruko Bumi Satria Kencana Blok B No 4. Telp: 021-88950934 Fax: 021-88952042

13. Nama waralaba : Campina Scoop Counter
Franchisor : PT Campina Ice Cream Industry
Bidang usaha : Garai Es Krim
Keunikan : Garai Es krim, satu grup dengan es krim Campina, pemain es krim terbesar di Indonesia.
Berdiri :-
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 4 juta
Perkiraan BEP : 3 bulan
Alamat : Jalan Duri Kosambi no 12 Cingkareng, Jakarta 11750. Telp: 021-5414141 Fax: 021-6194558

14. Nama waralaba : C-Burger
Franchisor : Bogasari Baking Center
Bidang usaha : Garai Burger khas
Keunikan : Burger khas yang dibuat dengan bentuk dan ukuran yang khas dan hasil kreasi Bogasari baking Center (BBC). Garainyadibuat Knock Down dan bisa disambung dengan garai paket BBC lain menjadi mini cafe.
Berdiri : 2004
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 50 juta
Perkiraan BEP : 12 bulan
Alamat : Jalan Raya Cilincing no 1 Jakarta utara. Telp: 021-4301048 ext 465, 43920174, 43920126/7 Fax: 021-43920127

15. Nama waralaba : Cendol Gading
Franchisor : Wahyu Saidi
Bidang usaha : Garai Cendol
Keunikan : Garai cendol di Gerobak.
Berdiri : 1990 (mulai kemitraan 2004)
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 3 juta
Perkiraan BEP : 5 bulan
Alamat : Jl Pemuda no 66 Rawamangun Jakarta Timur 13220. Telp: 021-470.4546, Hp: 0818754173

16. Nama waralaba : Cherry Crepes
Franchisor : Edwin DW
Bidang usaha : Garai Crepes
Keunikan : Garai kue dadar
Berdiri :
Waralaba Fee: -
Total modal awal : Rp 11 juta, 18 juta dan 47 juta
Perkiraan BEP : 5 bulan
Alamat : Jl Hamid Rusdi 35/ 27, Malang – Jawa Timur. Telp: 341-320068, Flexi: +62-341-6283633

17. Nama waralaba : Chubby Burger
Franchisor : PT Sacca Prima Axisindo
Bidang usaha : Garai Burger
Keunikan : Burger dengan lapisan daging tebal , gemuk dan chubby. Dibuat dengan proses gril dan saos barbaque spesial.
Berdiri : -
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 65 juta
Perkiraan BEP : -
Alamat : Tolodong House 3rd Floor Tolodong Atas no 28, Kabayoran baru Jakarta Selatan Telp: 021-5274087

18. Nama waralaba : C-Kanoe
Franchisor : Bogasari Baking Center
Bidang usaha : Garai makanan khas
Keunikan : Makanan hawaiian hotdog yang dikembangkan oleh Bogasari Baking Center (BBC). Garainya dibuat knock-down dan bisa disambung dengan garai paket BBC lain menjadi mini cafe.
Berdiri : 2005
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 50 juta
Perkiraan BEP : 18 bulan
Alamat : Jalan Raya Cilincing no 1 Jakarta utara. Telp: 021-4301048 ext 465, 43920174, 43920126/7 Fax: 021-43920127

19. Nama waralaba : Coffee Toffee
Franchisor : Hendy Setiono
Bidang usaha : Garai kopi
Keunikan : Kafe drive-thru. Dilayani dicounter khusus, tanpa meja dan kursi.
Berdiri : 2006
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 35 juta
Perkiraan BEP : -
Alamat : Semolowaru Elok 1 / 17 Surabaya. Telp: 031-70641912. Fax: 031-5949112

20. Nama waralaba : Crepes & Coins
Franchisor : Bogasari Baking Center
Bidang usaha : Garai Crepes
Keunikan : Garai makanan kecil yang berupa kue dadar yang dibuat sedemikian khas.
Berdiri : 2004
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 43 juta
Perkiraan BEP : 8 bulan
Alamat : Jalan Raya Cilincing no 1 Jakarta utara. Telp: 021-4301048 ext 465, 43920174, 43920126/7 Fax: 021-43920127

21. Nama waralaba : DAG Photo Box Studio
Franchisor : PT. Karya Neon Perdana
Bidang usaha : garai studio foto
Keunikan : Melayani jasa cetak, fotografi baik indoor maupun outdoor, jasa reprodusi foto lama, manifulasi atau perbaikan foto, retouching dll.
Berdiri : 2003
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 25 juta, Rp 40 juta dan Rp 50 juta
Perkiraan BEP : -
Alamat : Jl Kota bambu selatan 2 no 59 Jakarta 11430. Telp: 021-5608705 Fax:021-6508706. Hp: 08159986076 (Hadi)

22. Nama waralaba : Dobbi Fried Chicken
Franchisor : Dobbi Indonesia
Bidang usaha : Garai Ayam goreng
Keunikan : Waralaba fried Chicken dan burger dengan bumbu rempah-rempah pilihan , tanpa MSG dan pengawet.
Berdiri : -
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 19 juta s/d Rp 30 juta
Perkiraan BEP : -
Alamat :Jl. Sonokeling no 49 Gejayan, Condong Catur – Yogyakarta. Telp: 0274-7497939, 0812-2956223 Fax: 0274-881737

23. Nama waralaba : Edam Burger
Franchisor : Made Ngurah Bagiana
Bidang usaha : Garai Burger
Keunikan : Garai Burger dengan modal terjangkau.
Berdiri : 1990
Waralaba Fee: sistem paket
Total modal awal : Mulai dari rp. 3 juta
Perkiraan BEP : 2 bulan
Alamat : Jl Malaka Raya no 84 Perumnas klender Jakarta Timur

24. Nama waralaba : Express Crepes & Corn
Franchisor : Express Food
Bidang usaha : Garai crepes dan jagung
Keunikan : Menggabungkan 3 jenis produk, yaitu “Crepes” dan “cup Corn” dan juga minuman “Bubble Drink” dalam satu garai
Berdiri : 2004
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 7 juta
Perkiraan BEP : 5 bulan
Alamat :Griya Depok Asri A2/ 8 Depok- Indonesia. Telp: 021-7707410 atau 081317774924

25. Nama waralaba : FresCorn
Franchisor : PT Anvic Multi Business
Bidang usaha : Garai jagung pipilan
Keunikan : Garai yang menjual jagung pipilan.
Berdiri : 2001
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 8 juta
Perkiraan BEP : 1 tahun
Alamat : Jl Klingkit Permai Blok C no 6 Jakarta Barat. Telp: 021-70700398

26. Nama waralaba : Hotdog Booth
Franchisor : PT Mutu Karya Perkasa
Bidang usaha : Garai HotDog
Keunikan : Hotdog dengan ciri sosisnya memiliki aroma smoke (aroma asap) karena dibuat dnegan mesin smoke.
Berdiri : 2004
Waralaba Fee: Rp 7 juta
Total modal awal : Rp 40 juta (belum termasuk tempat)
Perkiraan BEP : 4 bulan
Alamat : Jl Petogogan 1 no 42 Jakarta Selatan. Telp: 021-7393307 Fax: 021-7252711

27. Nama waralaba : Inke
Franchisor : PT. Duta kalingga Pratama
Bidang usaha : Garai Refill Printer
Keunikan : Refill Printer.
Berdiri : 2006 (Indonesia)
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 55 Juta (diluar sewa tempat)
Perkiraan BEP : 4bulan
Alamat : Jl Griya Agung no 3 Sunter Agung, Jakarta 14350. Telp: 021-6410730

28. Nama waralaba : I-Tutor
Franchisor : PT International Data Networks
Bidang usaha : Franchise Pendidikan
Keunikan : Pendidikan Bahasa inggris, matematika komputer dan lain-lain yang menggunakan kurikulum internasional di Singapura.
Berdiri : 2006 (masuk ek Indonesia)
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 26 juta (diluar sewa tempat)
Perkiraan BEP : 3 bulan
Alamat : Jl Raya Duri Kosambi no 168 H Cengkareng – jakarta 11750 Telp: 021-5453235/36 Fax: 021-5452986

29. Nama waralaba : Kebab Turki
Franchisor : Hendy Sutiono
Bidang usaha : Garai Kebab
Keunikan : Garai Kebab yaitu makanan khas timur tengah berupa daging sapi panggang yang dibungkus roti khusus.
Berdiri : 2003
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 40 juta Rp 60 juta dan Rp 80 juta
Perkiraan BEP : 19 bulan
Alamat : Semolowaru Elok 1 / 17 Surabaya. Telp: 031-70641912. Fax: 031-5949112

30. Nama waralaba : Klenger Burger
Franchisor : Velly Kristianti
Bidang usaha : Garai Burger
Keunikan : Garai burger dengan daging yang dipanggang (grill). Motonya : “No Grill, No Way”
Berdiri : 2006
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 70 juta s/d 100 juta (belum termasuk sewa tempat)
Perkiraan BEP : 10 bulan
Alamat : Klenger Burger, Jalan Raya pekayon no 31 Bekasi Selatan. Telp: 021-8216450; 08176681551

31. Nama waralaba : Lekker Crepes
Franchisor : UD Vita Husada
Bidang usaha : Garai crepes
Keunikan : Garai kue dadar.
Berdiri : -
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 5 juta
Perkiraan BEP : -
Alamat : Telp: 021-8446169

32. Nama waralaba : Lucky Crepes
Franchisor : Lucky Crepes
Bidang usaha : Garai Crepes
Keunikan : Garai Kue dadar
Berdiri : 2005
Waralaba Fee:
Total modal awal : Rp 5,5 juta
Perkiraan BEP : 6 bulan
Alamat : Jl Delima Depok. Telp: 08159007272

33. Nama waralaba : MagFood Red Crispy
Franchisor : PT. RedCrispy International
Bidang usaha : Garai ayam goreng
Keunikan : Garai ayam goreng yang dikembangkan oleh kelompok usaha MagFood Inovasi Pangan. RedCrispy punya motto: “Harga Lokal, Rasa Internasional”. Ada beberapa pilihan paket: Becak, garai statik kecil dan cafe.
Berdiri : 2001
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 15 juta, Rp 16 juta, Rp 20 juta dan Rp 30 juta
Perkiraan BEP : 7 – 11 bulan
Alamat : Jl Ciomas 3 no 18, Kebayoran baru, Jakarta Selatan. 12180. Telp: 021-7250449, 7228413, 7395486 Fax: 021-7395486

34. Nama waralaba : Magickink
Franchisor : Magickink Digital workshop & training center
Bidang usaha : Refill center
Keunikan : Refill Center.
Berdiri : 2001
Waralaba Fee: -
Total modal awal : Rp 5 juta
Perkiraan BEP : 1 bulan
Alamat : Jl Pondok Mas V no 69, Cimahi, Bandung, Jawa Barat. Telp: 022-6629863. web: http://magickink.com

35. Nama waralaba : MartaBucks
Franchisor : Bogasari Baking Center
Bidang usaha : Garai Martabak
Keunikan : Martabak yang dikembangkan khusus oleh Bogasari Baking Center (BBC).
Berdiri : 2005
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 8,5 juta (belum termasuk tempat)
Perkiraan BEP : 8 bulan
Alamat : Jalan Raya Cilincing no 1 Jakarta utara. Telp: 021-4301048 ext 465, 43920174, 43920126/7 Fax: 021-43920127

36. Nama waralaba : Melia Laundry
Franchisor : Cv. Melia
Bidang usaha : Garai Binatu
Keunikan : Jasa pencucian dan Dry Clean secara profesional dengan menggunakan teknologi mutakhir, sehinga bisa melayani proses cuci kilat 1 jam, one day dan sesuai selera konsumen.
Berdiri : 1996
Waralaba Fee: 20 juta
Total modal awal : Rp 60 juta
Perkiraan BEP : -
Alamat : Melia Laundry & Dry Cleaning. Jl Sengon no 1 Janti, Jogjakarta. Telp: 0274-488656

37. Nama waralaba : Mini cafe RedCrispy
Franchisor : PT. RedCrispy International
Bidang usaha : Garai ayam goreng
Keunikan : Garai Cafe mini yang menjual ayam goreng
Berdiri : 2003
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 70 juta
Perkiraan BEP : 11 bulan
Alamat : Jl Ciomas 3 no 18, Kebayoran baru, Jakarta Selatan. 12180. Telp: 021-7250449, 7228413, 7395486 Fax: 021-7395486

38. Nama waralaba : MKExpress
Franchisor : PT Megantara Kencana Express
Bidang usaha : Garai Kurir
Keunikan : Garai kurir sehari sampai.
Berdiri : -
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 20 juta (diluar sewa tempat)
Perkiraan BEP : 2 tahn
Alamat :Wisma Fajar d/h Fairbanks Blok B Lt 2 no 23. Jl Pintu 1 Senayan jakarta 10270. Telp: 021-70919914 Fax: 021-5742342

39. Nama waralaba : Mr. Burger
Franchisor : PT Gempita Indonesia Muda
Bidang usaha : Garai Burger
Keunikan : Garai Burger, paket investasinya dari yang kecil hingga berbentuk cafe.
Berdiri : 2005
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 3 juta (mini counter), Rp 39 juta (counter oval/ kios), Rp 150 – 250 juta (cafe) dan Rp 500 juta (restoran)
Perkiraan BEP : 2 tahun
Alamat : Jl Raya Moh. Kahfi 1 no 33, Ciganjur Jakarta 12630 Telp: 021-788922 Fax: 021-78892203

40. Nama waralaba : PanelNeon
Franchisor : PT JPG Technology
Bidang usaha : Garai neon panel
Keunikan : Memproduksi neon panel yaitu semacam neon box dengan teknologi baru yang dikembangkan PT JPG sehinggga neonbox yang dihasilkan lebih kaya warna dan bentuk gambar yang ingin ditampilkan lebih banyak .
Berdiri : 2000
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 125 juta
Perkiraan BEP : 3 bulan
Alamat : Jl Pondok Mas V / 69 Baros – Cimahi, Bandung- Jawa Barat. Telp: 022-70123440

41. Nama waralaba : Piccazzo Burger
Franchisor : PT Gastorama Indonesia
Bidang usaha : Garai Burger
Keunikan : Garai burger yang meski dijual digarai kecil sasaran pangsa pasarnya menengah keatas.
Berdiri : 2002
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 4,1 juta (Belum termasuk tempat)
Perkiraan BEP : 2 bulan
Alamat : Jl Sunter Karya Timur 2 A Blok HB 4 no 7A Sunter Agung, Jakarta Utara 14350. Telp: 021-6518577 Fax: 021-65305476

42. Nama waralaba : P-Man
Franchisor : P-Man
Bidang usaha : Garai pidsng goreng
Keunikan : Garai pisang goreng yang menjadi pelopor pisang goreng dengan rasa premium, kreatif dan inovatif.
Berdiri : -
Waralaba Fee: 36 juta (3 tahun)
Total modal awal : Rp 45 juta (belum termasuk tempat)
Perkiraan BEP : 1 tahun
Alamat : Jl Raya pasar minggu no 34 B, Jakarta Selatan. Telp: 021- 7974573 Fax: 021-7974573 Hp: 08161341327

43. Nama waralaba : Pop Licks
Franchisor : PT Popindo Selera Prima
Bidang usaha : Garai Es Krim
Keunikan : Garai Es krim yang dikembangkan oleh PT Popindo Selera Prima.
Berdiri : -
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 18 juta
Perkiraan BEP : 20 bulan
Alamat : Komplek Green Garden Blok D1 / 1 C Jakarta Barat 12530. Telp: 021-5817470 Fax: 021-5817427

44. Nama waralaba : Salsa Chicken & Burger
Franchisor : Salsa chicken & Burger
Bidang usaha : Garai Kebab
Keunikan : Garai burger dan ayam goreng. Garainya kecil dengan konsep mini restoran yang menyediakan ayam goreng, burger dan soft drink-nya.
Berdiri : 2006
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 7 juta
Perkiraan BEP : 6 bulan
Alamat : Jl Masjid An-Nur no 24 Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Telp: 021-93115502, 93115501, 70306211

45. Nama waralaba : Senyum Muslim
Franchisor : PT Senyummuslim Waralaba Indonesia
Bidang usaha : Toko buku
Keunikan : Toko buku islam. Selain menjual buku dan majalah islam juga menjual pakaian muslim.
Berdiri : 2005
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 25 juta
Perkiraan BEP : 6 bulan
Alamat : Jl Tebet Timur Dalam 8 no 21 Jakarta Selatan 12820.Telp: 021-8314184 / 70321814 Fax: 021-8301558

46. Nama waralaba : Shafira
Franchisor : PT Shafira Laras Persada
Bidang usaha : Toko busana muslim
Keunikan : Garai busana muslim.
Berdiri : 1989 (mulai franchise 2006)
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 50 juta
Perkiraan BEP : 2 tahun
Alamat : Jl Buah Batu no 165 B bandung. Telp: 022- 7316301 Fax: 022-7314476

47. Nama waralaba : Sport Bordir
Franchisor : PT JPG Technology
Bidang usaha : Garai Bordir
Keunikan : Garai bordir model baru , yakni model model tanpa benang dan jarum. Barang akan dibordir sangat beragam, mulai dari bahan katun hingga bahan kulit untuk dompet atau tas.
Berdiri : -
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 65 juta
Perkiraan BEP : 6 bulan
Alamat : JPG Technology Ltd Jl Pondok Mas V no 69 Baros- Cimahi- Bandung 40532 Telp: 022-6629863 / 70232328 Fax: 022-6644939, 70123441. Http://sportbordir.com

48. Nama waralaba : Star Express
Franchisor : PT Star Express Logistik
Bidang usaha : Garai Kurir
Keunikan : Garai Kurir dari kelompok star grup
Berdiri : 2003 (mulai franchise 2006)
Waralaba Fee: -
Total modal awal : Rp 35 juta
Perkiraan BEP : -
Alamat : Jl Jendral Basuki Rahmat. No 21 Cipinang besar selatan , Telp: 021-8568282 Fax: 021-8566098

49. Nama waralaba : Ta B’nana
Franchisor : Ta B’nana (Ery Ashok)
Bidang usaha : Garai pisang goreng
Keunikan : Garai pisang goreng crispy, ramuannya crispynya buatan sendiri.
Berdiri : 2004 (franchis mulai 2006)
Waralaba Fee: -
Total modal awal : Rp 20 juta
Perkiraan BEP : -
Alamat : Jl Boulevard Raya blok TN 2 / 29 Kelapa gading permai jakarta. Telp: 021-70228469 , 70743589

50. Nama waralaba : Tiki
Franchisor : PT Tiki jalur nugraha eka kurir
Bidang usaha : Jasa kurir
Keunikan : Agen kurui dari PT tiki, perusahaan kurir nasional.
Berdiri : 1990 (mulai franchise 1997)
Waralaba Fee:
Total modal awal : Rp 20 juta (franchise 6,5 juta)
Perkiraan BEP : -
Alamat : Jl Tomang Raya no 11 Jakarta, 11440 Telp: 021-5665262 fax; 5671413

Sumber: Tabloid Duit !

10 Waralaba Terbaik Dunia Tahun 2009

Sebagai majalah usaha kelas dunia,majalah entrepreneur seperti majalah lainnya setiap tahun selalu melakukan riset usaha,terutama perkembangan yang akan di peringkatan untuk menjadi acuan bagi pelaku usaha lainnya,termasuk dengan perusahaan Waralaba atau Franchise.

Setiap tahun majalah entrepreneur mengeluarkan peringkat 500 Waralaba atau Franchise Terbaik Dunia,termasuk pada tahun 2009 ini,seperti yang dipublikasikan pada websitenya ,majalah entrepreneur mempublish 10 Waralaba Terbaik Dunia Tahun 2009,inilah ke 10 Waralaba Terbaik tersebut;

1. Subway ( Submarine sandwiches & salads )
berdiri 1974, Ranking 2008: #2, biaya mulai $78,600 to $238,300
website : http://subway.com

2. McDonalds ( Hamburgers, chicken, salads )
berdiri 1955, Ranking 2008: #5, biaya mulai $950,200 to $1,8 million
website : http://mcdonalds.com

3. Liberty Tax Service (Income-tax preparation )
berdiri 1973, Ranking 2008: #23, biaya mulai $53,800 to $66,900
website : http://libertytax.com

4. Sonic Drive In Restaurants ( Drive-in restaurant )
berdiri 1959, Ranking 2008: #6, biaya mulai $1,2 million to $3,2 million
website: http://sonicdrivein.com

5. InterContinental Hotels Group ( Hotels)
berdiri 1954, Ranking 2008: #8, biaya mulai variasi
website : http://ichotelsgroup.com

6. Ace Hardware (Hardware & home improvement store)
berdiri 1976, Ranking 2008: #12, biaya mulai $243,500 to $1 million
website : http://acehardware.com

7. Pizza Hut (Pizza)
berdiri 1959, Ranking 2008: #4, biaya mulai $638,000 to $2.97 million
website : http://pizzahut.com

8. The UPS Store/mail boxes (Postal, business & communications services)
berdiri 1980, Ranking 2008: #11, biaya mulai $171,200 to $280,000
website : http://theupsstore.com

9. Circle K (Convenience store)
berdiri 1995, Ranking 2008: #17, biaya mulai $161,000 to $1,4 million
website : http://circlek.com

10. Papa John’s Int’l. Inc. (Pizza)
berdiri 1986, Ranking 2008: #36, biaya mulai $135,800 to $491,600 million
website : http://papajohns.com

System Barcode

Entries tagged as ‘scanner barcode’

Barcode Pada System Checkin Airline @ mesinkasir

April 24, 2009 · Tinggalkan sebuah Komentar

Pemanfaatan Barcode System Pada Perusahaan Pernerbangan(Airline)
Perusahaan Penerbangan di Inggris saat ini telah mengijinkan penumpang untuk melewati keamanan tanpa penggunaan kertas (tiket atau semacamnya), tapi hanya menggunakan handphone saja.
Para pejabat disana telah meluncurkan sistem baru dimana sistem ini akan mengirimkan kode boarding-pass ke handphone atau peralatan elektronik hitech lainnya semacam organizer yang dimiliki oleh customer bagi mereka yang melakukan check-in secara online.
Perusahaan penerbangan ini adalah perusahaan yang pertama kali menerapkan sistem ini di Inggris, dimana sistem ini sedang diuji coba selama 3 bulan. Diharapkan bahwa sistem ini secara mendasar mampu mengurangi waktu tunggu (waiting times).
Pada tahap uji coba ini semua proses (boarding) dilakukan tanpa menggunakan kertas sama sekali seperti yang saat ini berlaku, sistem akan mengirimkan gambar barcode boarding pass ke handphone yang mempunyai kemampuan menerima pesan gambar. Barcode akan discan dua kali – pertama di security checkpoint dan berikutnya di boarding gate – sedangkan pesan teks yang berisi informasi penerbangan akan dibaca oleh kru kabin.
Sementara itu barcode dua dimensi hanya akan digunakan untuk menghindarkan penumpang memasuki area yang tidak diperbolehkan bagi mereka untuk memasukinya.
Pelayanan check-in ini diluncurkan lebih dari seminggu yang lalu dan sampai saat ini hanya melayani penerbangan antara London Heathrow dan Edinburgh, serta Manchester dan Belfast.
Jika proyek ini sukses, perusahaan berencana untuk memperluas sistem ini untuk melayani jurusan penerbangan yang lain dalam jaringan penerbangannnya, termasuk Glasgow dan Aberdeen.
Perusahaan ini mengatakan bahwa pelayanan ini diluncurkan sebagai bentuk bagian dari komitmen dari perusahaan untuk mengurangi time spent (waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses) di airport dan untuk menjaga posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Inggris. Sebagai tambahan, sekarang penumpang tidak perlu lagi mencetak sesuatu ketika mereka melakukan check-in secara online.

Peter Spencer, seorang Managing Director perusahaan tersebut mengatakan: Sistem paperless boarding adalah langkah ke depan yang signifikan dan menawarkan kesempatan untuk mem-bypass proses check-in di Airport.
Customer yang melakukan check-in secara online akan mempunyai boarding pass yang dikirimkan langsung ke handphone mereka, yang membuat mereka dapat langsung menuju ke security poin atau ke System Bmi’s quick bag-drop stations jika mereka membawa koper bawaan.
Perusahaan Penerbangan di Inggris saat ini telah mengijinkan penumpang untuk melewati keamanan tanpa penggunaan kertas (tiket atau semacamnya), tapi hanya menggunakan handphone saja.
Para pejabat disana telah meluncurkan sistem baru dimana sistem ini akan mengirimkan kode boarding-pass ke handphone atau peralatan elektronik hitech lainnya semacam organizer yang dimiliki oleh customer bagi mereka yang melakukan check-in secara online.
Perusahaan penerbangan ini adalah perusahaan yang pertama kali menerapkan sistem ini di Inggris, dimana sistem ini sedang diuji coba selama 3 bulan. Diharapkan bahwa sistem ini secara mendasar mampu mengurangi waktu tunggu (waiting times).
Pada tahap uji coba ini semua proses (boarding) dilakukan tanpa menggunakan kertas sama sekali seperti yang saat ini berlaku, sistem akan mengirimkan gambar barcode boarding pass ke handphone yang mempunyai kemampuan menerima pesan gambar. Barcode akan discan dua kali – pertama di security checkpoint dan berikutnya di boarding gate – sedangkan pesan teks yang berisi informasi penerbangan akan dibaca oleh kru kabin.
Sementara itu barcode dua dimensi hanya akan digunakan untuk menghindarkan penumpang memasuki area yang tidak diperbolehkan bagi mereka untuk memasukinya.
Pelayanan check-in ini diluncurkan lebih dari seminggu yang lalu dan sampai saat ini hanya melayani penerbangan antara London Heathrow dan Edinburgh, serta Manchester dan Belfast.
Jika proyek ini sukses, perusahaan berencana untuk memperluas sistem ini untuk melayani jurusan penerbangan yang lain dalam jaringan penerbangannnya, termasuk Glasgow dan Aberdeen.
Perusahaan ini mengatakan bahwa pelayanan ini diluncurkan sebagai bentuk bagian dari komitmen dari perusahaan untuk mengurangi time spent (waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses) di airport dan untuk menjaga posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Inggris. Sebagai tambahan, sekarang penumpang tidak perlu lagi mencetak sesuatu ketika mereka melakukan check-in secara online.

Kategori: RFID · artikel · barcode · barcode scanner · komputer
Ditandai: , , , , , , , , , ,

Barcode UPC : sekilas @mesinkasir

Maret 18, 2009 · Tinggalkan sebuah Komentar

Barcode adalah kumpulan garis vertikal hitam dan putih, seperti sebuah kode morse yang dicetak. Berbagai pola dari garis dan spasi digunakan untuk membentuk simbol tertentu.

Barcode pada saat ini ada 2 jenis, yaitu 1d dan 2d.
1.Barcode 1d, terdiri dari garis2 vertikal yang dapat menyandikan kode tertentu.

barcode-upc-a

barcode-upc-a

2.Barcode 2d, memiliki data linear baik vertikal maupun horizontal. Barcode ini berupa barcode 1d yang ditumpuk secara vertikal. Keuntungan nya yaitu informasi atau data yang besar dapat disimpan di dalam suatu ruang (space) yang lebih kecil. :

barcode-datamatrix

barcode-datamatrix

Barcode 1d biasanya banyak ditemui pada produk-produk konsumen seperti makanan, obat dsb. Barcode tersebut biasanya menggunakan tipe UPC( Universal Product Code). Sedangkan barcode 2d ditemukan pada handphone (NOKIA) posisinya di bawah baterai atau pada saat kita melakukan transaksi di internet, biasanya berbentuk data matrix.

Cara baca barcode UPC

1.Barcode terbuat dari garis hitam dan putih. Spasi diantara garis hitam adalah bagian dari code
2.Ada 4 type garis pada barcode yang harus dikenali, yang paling halus dikenali sebagai “1”, yang medium dikenali sebagai “2”, yang tebal dikenali sebagai “3” dan yang paling tebal dikenali sebagai “4”
3.Setiap code UPC diawali dan diakhiri dengan 101 serta di tengah-tengah ada code 01010
4.Setiap digit, termasuk nomor kecil pada awal dan akhir barcode, mempunyai 4 set tipe garis dengan penjumlahan dari semua garis tersebut mempunyai 7 garis.
5.0=3211 ; 1=2221 ; 2=2122 ; 3=1411 ; 4=1132 ; 5=1231 ; 6=1114 ; 7=1312 ; 8=1213 ; 9=3112
Barcode di bawah (dibaca dengan angka awal dan tengah dan akhirnya adalah

barcode-upc-sample

barcode-upc-sample

101-3211-1411-1114-3211-3211-3211-01010-2122-3112-2221-1132-1231-2122

Identifikasi barcode UPC
1.Jumlahkan semua digit pada posisi ganjil (digit 1, 3, 5, 7, 9, 11)
6 + 9 + 8 + 0 + 0 + 9 = 32
2.Kalikan hasilnya dengan 3
32 * 3 = 96
3.Jumlahkan semua digit pada posisi denap (2, 4, 6, 8, dan 10)
3 + 3 + 2 + 0 + 3 = 11
4.Jumlahkan hasinya dengan nilai pada step 2
96 + 11 = 107
5.Ambil nilai pada step 4 kemudian jumlahkan dengan check digit 107 + 3 = 110

barcode-ident-upc

barcode-ident-upc

Sumber : http://www.symaxvolution.co.cc/

Kategori: artikel · barcode · barcode scanner · cash register · mesin kasir · point of sale
Ditandai: , , , , , , , , , , ,

Merakit komputer kasir POS @ mesinkasir

Januari 28, 2009 · & Komentar

komputer kasir

Untuk membangun sebuah POS komputer kasir akan diperlukan peralatan-peralatan sebagai berikut :
1. Layar Monitor, berbentuk seperti televisi karena memiliki tabung kaca CRT, biasanya berdimensi 9 inch. Ada pula layar monitor jenis LCD (liquid cristal display) yang hanya membutuhkan listrik sedikit. Anda dapat memilih salah satu jenis VGA, SVGA ataupun LCD (jenis-jenis ini yang banyak dijadikan kelengkapan standard pada sebuah komputer personal saat ini).

2. Motherboard (mainboard), dapat dipilih dari jenis motherboard yang mampu mengendalikan processor AT 486 ataupun processor dari berbagai jenis Pentium (Pentium 90, Pentium 100, Pentium 133, Pentium 166 MMX, Pentium 200 Mhz, Pentium 233 MMX, Pentium Celeron,Pentium 2,Pentium 3, Pentium 4,Core2Duo ataupun jenis terbaru yaitu kelas Pentium II). Semakin anda memilih jenis processor terbaru, maka semakin mahal biaya yang harus anda keluarkan. Processor jenis AT 486, Pentium 90 s/d Pentium 3 adalah tipe lama dan sudah tidak diproduksi pabriknya lagi, tetapi anda bisa mendapatkannya di pasar barang bekas dengan harga yang cukup murah. Pilihlah penjual barang bekas yang dapat memberikan jaminan bahwa barangnya masih baik dan anda bisa melihat buktinya.

3. Processor , otak dari komputer. Untuk komputer kasir saya sarankan menggunakan processor yg low voltage dan tidak cepat panas karena komputer kasir dirancang ut ON terus selama toko buka sampai tutup toko (minimal ON 12 jam). Processor yg populer berdaya rendah dan tidak cepat panas adalah Celeron. tentunya harus didukung pula oleh ventilasi dan fan yg baik.

4. Memori RAM (random access memory), dapat dipilih yang sesuai dengan jenis yang cocok dengan motherboad yang anda miliki. Ada beberapa jenis RAM dan anda bisa menanyakan ke toko jenis RAM yang cocok dengan motherboard yang akan anda beli. Jenis RAM antara lain EDO RAM, SIM RAM, SDRAM, DDR, DDR2, DDR3, RDRAM dengan kapasitas yang bervariasi mulai dari 4 MB, 8 MB, 16 MB, 32MB, 64MB, 128MB, 256MB,512MB, 1 GB hingga 2GB per buahnya. Memori berfungsi menyimpan sementara program aplikasi dan sistem operasi maupun file kerja selama komputer dioperasikan. Semakin besar ukuran yang dipergunakan semakin terasa handal komputer yang anda rakit pada saat sedang dioperasikan.

5. Floppy drive dan kabelnya, anda dapat memilih yang standard dan umum terpasang di PC yang ada saat ini yaitu jenis floppy drive 3,5 inch dengan kapasitas 1,4 Mbyte. Namun sekarang fungsi floppy sdh tergantikan oleh flashdisk USB dengan kapasitas 10 x lipat floppy, mulai dari 32MB s/d 8GB. namun jika system POS anda masih menggunakan OS DOS-based kemungkinan masih menggunakan floppy.

6. Hardisk berikut kabelnya, anda dapat memilih jenis hardisk sesuai dengan kebutuhan anda mulai dari kapasitas 1 Gbyte, 80 Gbyte s/d 1 Terabyte. Hardisk ada 3 jenis yaitu jenis SCSI, jenis IDE, jenis SATA. Jenis SCSI biasanya dipergunakan di dalam sebuah komputer server. Tetapi perkembangan teknologi IDE dan SATA saat ini memungkinkan hardisk jenis IDE/SATA dipakai dalam sebuah server.

7. I/O card bila dibutuhkan (VGA,Sound,AGP,PCI,PCI-E,LAN Card, USB,Serial,Paralel,IDE,SATA). Beberapa jenis motherboard produk terakhir telah memiliki slot yang berfungsi sebagai I/O slot (terintegrasi), dalam hal ini anda tidak perlu lagi membeli I/O card.

8. Keyboard, dapat dipilih keyboard yang sesuai dengan selera anda. untuk komputer kasir saya sarankan keyboard QWERTY standart, bukan yg ergonomic karena bentuknya simple.

9. Mouse, dapat dipilih sesuai kebutuhan. pilihlah yg berjenis optik karena awet.

10. Perangkat lain yang dapat anda tambahkan adalah CD ROM drive, soundcard & speaker system, modem internal, LAN card kabel ataupun nirkabel (wireless).

11. Casing dan Power Supply, casing/kotak CPU untuk komputer kasir pilihlah yg simple dan ringkas, namun lengkap menyediakan semua slot I/O. ut sumber daya/power supply disarankan minimal 450watt agar kinerja CPU secara keseluruhan stabil.

12. Software sistem operasi dan software POS. Software sistem operasi yang umum dipergunakan adalah DOS, Windows 95, Windows 98, Windows XP. Saat ini telah muncul beragam software POS yang cukup menarik dan bisa pula anda tambahkan, tetapi anda harus waspada apakah software tersebut cocok (compatible) dengan sistem operasi yang anda pakai. Anda bisa bertanya kepada penjual software apakah software tersebut cocok dengan sistem operasi komputer anda. Beberapa pembuat software POS menyebutkan kecocokan (system requirement) dengan beberapa sistem operasi Windows 95, Windows 98, atau Windows XP.
Untuk Software POS banyak sekali variannya, jangan terburu-buru membeli software POS karena jika tidak sesuai tentu akan berdampak buruk bagi bisnis anda. Cobalah membeli CD Demo/Trial POS ke dealer yg bersangkutan. Pilihlah yang user friendly baik dalam penggunaan maupun setting software dg perlatan POS seperti setting cash drawer,setting printer, setting customer display.

13. Mini Printer, mesin pencetak nota / struk penjualan. Pilih printer berjenis 9 pin atau 24 pin karena akan memberikan hasil print yg cepat. Atau bisa dipilih yg berjenis thermal, kualitas black solid,bebas perawatan (karena tanpa tinta namuin harga kertas agak mahal). Jangan lupa pilih port yg sesuai dengan tipe motherboard anda dan cash drawer anda. (ada tipe cash drawer yg terhubung dg miniprinter ut membuka laci).

14. Cash Drawer, laci tempat uang. pilihlah cash drawer yg kuat dan kompatible dg printer. pada dasarnya cash drawer ada 2 tipe : tipe RJ11 yg terhubung ke miniprinter dan tipe Serial yg terhubung ke port serial/COM1 di CPU. Ada pula tipe terbaru yaitu tipe USB, cash drawer tipe RJ11 menggunakan konverter USB ke USB PC, prinsip kerjanya sama dengan tipe Serial, ada software driver yg mengemulasikan port USB ke COM di komputer.

15. Scanner barcode, pembaca barcode. ada banyak jenis scanner, sesuaikan dengan budget yg anda miliki. berikut ini adalah beberapa tipe scanner yg biasa digunakan dalam POS/ retail :

scanner handheld
scanner ini mengharuskan user untuk memegang scanner dan menekan tombol untuk melakukan scanning di barcode. jadi user harus scanning laser tepat posisi horizontal (laser melewati garis barcode dari kana-kiri) di barcode. menggunakan single line laser.

scanner handheld stand
scanner ini merupakan scanner handhelp yg dilengkapi dg stand. kelebihannya adalah dalam posisi stand scanner ini bisa melakukan auto-scan. jika barcode dilewatkan ke arah scanner maka akan otomatis scan. jika tidak ada barcode maka scanner dalam kedaaan standby. jika diangkat dari stand makan user harus menekan tobol scan ut melakukan scanning. menggunakan single line laser.

scanner omni directional
scanner ini merupakan scanner autoscan dengan 20 line laser. jadi user tinggal melewatkan barcode dalam posisi apapun (vertikal,horizontal,miring) maka scanner tetap dapat melakukan scanning karena ke-20 line laser nya membentuk jaring(web) sehingga dapat membaca barcode dari berbagai posisi.

scanner in-counter
scanner ini merupakan varian scanner omni directional yg diletakkan di meja kasir. jadi scanner ini ditanam di meja kasir menghadap ke atas sehingga kasir bisa dgn mudah melewatkan barang/bacode melewati atas scanner shg mempercepat proses scanning.

scanner wireless/Bluetooth
scanner ini merupakan scanner handheld tanpa kabel, menggunakan koneksi wireless atau bluetooth, dapat digunakan dalam radius tertentu, sehingga sangat flexible dan mudah menjangkau barang dalam lingkup 1 ruangan/outlet, serta efisien dalam instalasi.

Setiap komponen tersebut bisa anda pilih dari berbagai jenis merk sesuai dengan budget anda. Anda tidak perlu ragu karena semua komponen komputer yang dijual dipasar dari berbagai merk adalah mengikuti standar IBM sehingga dari merk apapun bisa anda gunakan. Komponen bekaspun bisa anda pergunakan asal anda mengetahui kondisinya masih baik (bisa ditanyakan kepenjual barangnya dan anda bisa menyaksikan pengujiannya).
Next time saya akan bahas mengenai spesifikasi untuk komputer Server untuk POS Retail, baik segi hardware dan software database untuk POS.

sumber :
www.indobarcode.com
www.idscanlogic.com
www.cashregister.co.id

Kategori: artikel · barcode · barcode scanner · cash register · hardware · komputer · komputer kasir · mesin kasir · mini market · point of sale · printer · ritel
Ditandai: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Cara memperoleh dan mendaftar barcode untuk produk dagang @ mesin kasir

Desember 27, 2008 · & Komentar

Sejauh ini begitu banyak komentar dan telpon ke kami yang menanyakan cara mendapatkan barcode untuk produk mereka yang ingin dipasarkan ke pasar umum, kebanyakan mereka tidak mengetahui prosedur dan mendaftar kemana, mereka tidak mengetahui apa itu GS1 (dahulu EAN Indonesia) untuk itu kami kutipkan dari GS1 cara memperoleh registrasi barcode untuk produk dagang,

GS1 Indonesia adalah satu-satunya organisasi yang diberi wewenang oleh GS1 Global untuk mengalokasikan dan mengurus penomoran barcode standard GS1 System di Indonesia

Langkah 1 :
Dapatkan Company Prefix GS1

Langkah pertama apabila perusahaan merencanakan untuk menggunakan barcode pada produknya adalah dengan menentukan nomor identifikasi yang akan dimasukkan kedalam barcode, nomor-nomor tersebut dinamakan kunci identifikasi GS1 system.

Kunci identifikasi GS1 system didapat dengan cara mendaftar ke GS1 Indonesia. Sebagai anggota GS1 Indonesia, perusahaan akan mendapatkan nomor Company Prefix GS1 yang nantinya digunakan sebagai dasar identifikasi secara unik untuk di jalur supply chain dan saat ini GS1 System dipakai oleh lebih dari 1 juta perusahaan diseluruh dunia.
Untuk pendaftaran anggota, hubungi Membership & Business Development GS1 Indonesia (contact person : Hany Rizana & Priyani, EXT. 104).
E-Trade Building Lt. 6
Jln. Wahid Hasyim No. 55
Jakarta Pusat – 10350
Indonesia
T : (021) 3916289 (Hunting)
F : (021) 3916269
eMail : info@gs1.or.id

Langkah 2 : Pemberian Nomor
Setelah mendapat nomor Company Prefix GS1, perusahaan siap untuk mulai memberikan nomor identifikasi kepada trade itemnya (produk atau jasa), Lokasi, Unit Logistik, Asset Perusahaan (individual asset dan returnable asset), service relationship dan penggunaan khusus lainnya.

Prosesnya sangat mudah dan dapat dipelajari bagaimana caranya memformat masing-masing nomor tersebut. Gunakan nomor Company Prefix GS1 (gabungan antara kode negara & kode perusahaan) dikombinasikan dengan nomor item reference/kode produk yang telah ditentukan oleh perusahaan. GS1 Indonesia memberikan fasilitas training mengenai GS1 system kepada anggota maupun umum.

Untuk informasi mengenai training dan aplikasi GS1 System dapat menghubungi Industrial Services & IT GS1 Indonesia (contact person: Ir. Sri Suhartati , Dani Yusdiar ST. , EXT. 114)

Langkah 3 : Memilih Perusahaan Pencetakan Bar Code
Langkah awal, kita harus memutuskan apa yang akan di barcode dan apakah barcode tersebut akan memuat informasi statis atau dinamis didalamnya. Contoh informasi statis adalah identifikasi produk secara sederhana menggunakan GTIN pada kemasan produk. Contoh informasi dinamis biasanya akan tercetak nomor serial pada label seperti pada label unit logistik.

Jika Barcode hanya memuat informasi statis dan dibutuhkan jumlah label yang besar maka kita dapat meminta perusahaan percetakan untuk mencetak label tersebut dan jika kita hanya butuh label dalam jumlah kecil atau ingin mencetak label dengan informasi dinamis maka yang kita butuhkan adalah on-demand printer seperti laser printer atau thermal transfer printer.
Dalam merencanakan implementasi barcode yang baik adalah dengan mengetahui bagaimana barcode tersebut akan dicetak.

Pertimbangan Pada Proses Pencetakan
Pertimbangan akhir yang paling utama untuk ukuran simbol adalah kapasitas dari proses printing yang dipilih. Ukuran minimum (magnification) dan Bar Width Reduction (BWR) yang tepat untuk simbol bervariasi tergantung proses pencetakannya. Perusahaan percetakan harus mengetahui ukuran simbol minimum (magnification) dan BWR agar menghasilkan barcode dengan kualitas yang dapat diterima.

GS1 Indonesia dapat membantu anggotanya untuk membuatkan film master barcode sesuai standar GS1, film master tersebut digunakan untuk mencetak bar code pada kemasan.

Informasi lebih lanjut mengenai film master, hubungi Industrial Services & IT GS1 Indonesia (contact person : Koharudin, EXT. 108)

Langkah 4 : Memilih “Lingkungan Untuk Pembacaan/Scanning”
Spesifikasi untuk type barcode, ukuran, penempatan dan kualitas semuanya tergantung kepada dimana pembacaan barcode tersebut akan dilakukan .

Empat dasar ruang lingkup pembacaan/scanning untuk trade item :
1. Kemasan produk di scan pada ritel point of sale (POS)
2. Kemasan produk di scan pada distribusi umum
3. Kemasan produk di scan pada POS tapi juga di scan pada distribusi.
4. Lingkungan khusus seperti penandaan pada alat-alat medis.

Dengan mengetahui dimana barcode akan di scan kita dapat membuat spesifikasi yang tepat pada saat barcode tersebut mulai diproduksi. Sebagai contoh, jika sebuah kemasan produk di scan pada Point of Sale (POS) dan distribusi umum, maka kita harus menggunakan simbol EAN/UPC untuk mengakomodasi POS tetapi mencetaknya dalam ukuran yang lebih besar untuk mengakomodasi pembacaan scanner di distribusi/gudang dan pastikan penempatannya memenuhi syarat pembacaan secara otomatis.

Langkah 5 : Pemilihan Jenis Simbologi Bar Code
Memilih jenis simbologi barcode yang tepat sangat penting dalam menentukan keberhasilan rencana pengimplementasian barcode, dibawah ini beberapa tips yang dapat kita jadikan acuan;
- Jika barcode trade item akan di scan pada point of sale ritel, kita harus menggunakan simbol EAN/UPC ( UPC-A , UPC-E , GS1-8 , GS1-13 )
- Jika kita mencetak barcode dengan berbagai macam informasi tambahan seperti nomor seri, tanggal expired atau ukuran, maka digunakan simbol GS1-128, GS1 DataBar (RSS), atau pada kasus khusus digunakan Composite Component atau simbol GS1 Data Matrix.
- Jika ingin mencetak barcode yang hanya memuat nomor GTIN pada corrugated carton/outer box, maka dipilih simbol ITF-14.

Langkah 6: Ukuran Bar Code
Setelah ditentukan simbol barcode yang sesuai dan digabungkan dengan informasi yang akan dikodekan kedalamnya, maka dimulailah tahap design. Ukuran simbol didalam design tergantung kepada jenis simbol yang dipilih, dimana simbol akan digunakan, dan bagaimana simbol tersebut akan dicetak dan tak kalah pentingnya adalah ruang/space yang tersedia pada kemasan untuk penempatan bar code tersebut.

Simbol EAN/UPC
Simbol EAN/UPC berbeda dengan simbol ITF-14 dan GS1-128 karena simbol EAN/UPC di scan pada ritel menggunakan omni-directional scanner. Simbol EAN/UPC mempunyai ukuran yang tetap antara tinggi dan lebar simbol. Apabila ingin merubah salah satu ukurannya maka ukuran yang lain harus dirubah secara proporsional. Ukuran nominal tinggi dan lebar yang diperbolehkan adalah 80% hingga 200% . Dibawah ini beberapa contoh ukuran barcode EAN-13.

EAN/UPC Magnification

Minimum (80%)
29.83mm x 20.73mm
Nominal (100%)
37.29mm x 25.91mm

Memperkecil ukuran simbol EAN/UPC harus dilakukan pada saat mendesign kemasan, memotong tinggi ukuran yang sudah ada atau disebut truncation, tidak diperbolehkan didalam spesifikasi simbologi EAN/UPC dan harus dihindari karena hal tersebut akan mengakibatkan pengaruh buruk terhadap scanning rate untuk omni directional scanner ritel. Apabila simbol EAN/UPC digunakan di logistik (shipping dan distribusi) dan juga pada Point of sale (POS), magnification yang diperbolehkan berkisar antara 150% sampai 200%, contohnya simbol pada carton yang digunakan untuk peralatan besar (misalnya TV atau oven microwave ).

Simbol ITF-14 dan GS1-128
Simbol ITF-14 dan GS1-128 juga mempunyai range ukuran yang sudah ditentukan. Ukuran simbol ITF-14 dan GS1-128 seringkali ditentukan oleh lebar dari X-Dimension bukan dari magnificationnya. Ukuran GS1-128 bervariasi tergantung dari jumlah informasi tambahan yang akan dimasukkan kedalam barcodenya tetapi maksimum 48 karakter.
Ukuran nominal simbol ITF-14 (100%) : 142.75 mm x 32 mm
(tanpa Bearer Bar )
GS1-128

Langkah 7 : Format Teks Bar Code
Teks dibawah bar code sangat penting karena jika bar code rusak atau kualitasnya rendah, maka teks digunakan sebagai back-up.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar format teks pada simbol bar code, silahkan simak Frequently Asked Question berikut ini;

Apakah Human Readable Interpretation harus mempunyai ukuran tertentu ?
Huruf OCR-B semula ditentukan untuk digunakan pada simbol EAN/UPC, tetapi sepesifikasi GS1 System sekarang membolehkan huruf apa saja sepanjang huruf tersebut jelas dan dapat terbaca.

Apakah Human Readable Interpretation harus diletakan diatas atau dibawah?
Tergantung kepada simbol yang kita pergunakan. Untuk simbol EAN/UPC teks dicetak dibawah simbol. Teks simbol ITF-14 dan GS1-128 dapat dicetak diatas atau dibawah simbol.

Apakah tanda kurung (parentheses) pada Application Identifiers (AI) didalam simbol GS1-128 harus selalu digunakan dan apakah tanda kurung tersebut dikodekan kedalam simbol barcode?
Seluruh AI harus dimasukkan kedalam tanda kurung didalam Human Readable Interpretation, tetapi tanda kurung tersebut tidak dikodekan didalam simbol.

Berapa digit yang harus tercetak dibawah simbol EAN/UPC pada Human Readable text?

*

Dibawah simbol UPC-A kita harus mencetak 12 digit, tanpa kekecualian tidak lebih tidak kurang.
*

Dibawah simbol EAN-13 kita harus mencetak 13 digit, tanpa kekecualian tidak lebih tidak kurang.
*

Dibawah simbol EAN-8 kita harus mencetak 8 digit, tanpa kekecualian tidak lebih tidak kurang.

Langkah 8 : Memilih Warna Bar Code
Kombinasi warna yang optimum untuk simbol bar code adalah warna hitam untuk garis dan putih untuk background (space dan quiet zones). Jika ingin menggunakan warna lain, penjelasan berikut ini mungkin dapat membantu dalam memilih warna yang diinginkan :

*

Simbol barcode GS1 membutuhkan warna gelap untuk garis (misalnya hitam, biru tua, coklat tua atau hijau tua).
*

Garis harus selalu terdiri dari warna tunggal dan jangan pernah dicetak dengan berbagai alat imaging (misal plate, screen, cylinder).
*

Simbol bar code GS1 membutuhkan background terang untuk space dan quiet zones (misal warna putih).
*

Jika kita menggunakan multiple layer dari tinta untuk meningkatkan opacity pada background, setiap layer harus dicetak secara solid.
*

Jika kita menggunakan fine screen untuk menghantarkan tinta ke substrate, pastikan tidak ada kekosongan didalam proses pencetakan yang disebabkan oleh screen tersebut tidak cukup terisi didalamnya.

Sekali lagi, dengan tetap menggunakan garis warna hitam dan space putih, kita telah memilih kombinasi yang optimum, tetapi bukan berarti kombinasi warna lain tidak dapat digunakan. Konsultasikan hal ini dengan perusahaan percetakan yang berpengalaman.

Langkah 9 : Penempatan Bar Code
Penempatan simbol sebaiknya sudah direncanakan pada saat mendesign kemasan dan juga harus dipertimbangkan proses pengemasannya. Konsultasikan dengan staf bagian pengemasan untuk memastikan simbol tidak akan buram atau rusak (misal diletakan di sisi karton, dibawah lipatan karton, dibawah tutup kemasan atau tertutup oleh tingkat kemasan yang lain ).

Setelah ditentukan letak penempatannya, konsultasikan dengan perusahaan percetakan karena beberapa proses pencetakan mensyaratkan barcode harus dicetak dengan orientasi khusus agar arahnya sesuai dengan web atau sheet.
Jika memungkinkan, pada saat menggunakan printing flexographic, garis harus berjalan paralel dengan arah tekanan web atau orientasi picket fence. Jika garis dibutuhkan tegak lurus dengan arah tekanan atau ladder orientation, hindari distorsi simbol pada lingkaran plate roll.
Apabila menggunakan proses printing silk screen atau rotogravure, simbol harus lurus paralel dengan struktur cell pada screen atau gravure plate cylinder agar didapat garis tepi yang paling halus yang memungkinkan.

Langkah 10 : Mengetahui Kualitas Bar Code
Standar ISO/IEC 15416 Bar Code Print Quality Test Specifications untuk simbologi linear merupakan metode yang dipakai oleh GS1 dalam menghitung kualitas simbol bar code setelah bar code tersebut dicetak. Verifikasi Barcode sangat penting, walaupun produk tersebut bukan untuk tujuan ekspor. Dengan verifikasi dapat dihindari terjadinya kerugian yang diakibatkan

oleh kesalahan cetak dan kegagalan baca alat scanner pada barcode yang tidak standar sehingga tujuan dari otomatisasi itu sendiri tidak tercapai terutama pada Point of Sale (POS) di ritel.

Selain itu juga untuk memastikan bahwa nomor-nomor yang dikodekan pada produk tersebut diwakili oleh barcode secara benar. Proses verifikasi dilakukan sebelum bar code dicetak pada kemasan secara massal.

Untuk Verifikasi Kualitas Bar code, hubungi Industrial Services & IT GS1 Indonesia (contact person : Dani Yusdiar ST., EXT. 114 )

Kategori: RFID · artikel · barcode · barcode scanner · komputer kasir · mesin kasir · point of sale · printer
Ditandai: , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kesalahan Sepele Bisa Jadi Masalah Besar @mesinkasir

Desember 1, 2008 · 1 Komentar

Mungkin sudah banyak yang membahas masalah ekonomi, retail, perang, kriminal,dan lain sebagai nya.
disini saya coba untuk membahas yang lain, dan bahkan masalah ini sering di temui bagi para pengguna
printer barcode, kalo yang lain sih saya kurang teu,

yahhh ujung – ujung nya kembali ke masalah retail, ekonomi.

yahhh kembali ke leptop ( versus Tukul arwana )

kenapa di Title ” kesalahan sepele bisa jadi msalah besar “

Dewasa ini banyak orang yang kurang memperhatikan kesalahan kecil, padahal dari kesalahan kecil itu mungkin bisa menimbulkan masalah yang besar.

Anda teu Printer Barcode Postek? mungkin ada yang teu dan juga ndak teu,
kalo anda ndak teu buka aja di website PT Mesinkasironline
ini loch gambar nya

dah tau khan gambar nya :P

“kesalahan sepele bisa jadi masalah besar” disini saya coba sedikit jelaskan kenapa saya ambil Title ini

karena kita tidak menyadari kesalahan sepele dari printer barcode ini.

Sebagai contoh aja, saya pernah mengalami sendiri pada saat menggunakan printer ini, pada saat itu saya beli printer barcode di PT MesinKasirOnline. saya beli yang seriiiiii berapa yach saya kok lupa ;) ) pokok nya printer nya yang kecil, Hitem manis. Pada saat di kantor PT MKO ( mesinkasironline) saya beli dan sebenarnya ada tranning nya. tapi dasar orang agak gimana ( sok teu gitu wkekekee), jadi gak perlu treanning. setelah urusan di kantor itu selesai ( yah mulai dari tanya², ngobrol sana sini, dan sampai pembayaran) ups lupa marketing nya lo juga lumayan ( lumayan buat cuci mata, dari pada ndak ada hehehehhehe) saya terus pulang dan langsung pasang tu printer postek nya . saya keluarkan sidia ( printer ) dari kardus beserta beberapa perlengkapan ( kbel usb, adaptor, riben, kertas dll) terus saya pasang riben, dan kertas nya, terus saya instal tu driver nya. seneng rasa nya bisa instal driver, terus saya instal sofware nya, POSLABEL nama nya,stelah selesai saya jalankan tu program, saya desain barcode, harga dan nama printer nya , dan ehh ternyata sangat mudah ( gak treanning juga bisa herhhehrhehreh). setelah kurang lebih ½ jam mendesain label ( bercode,harga,namabarang) tinggal ngeprint dah. lanjut ngeprint eh bisa seneng nya bukan main. akir nya bisa cetak label sendiri heheheh.

Setalah bisa mencetak label dengan printer barcode. coba desain lagi dan kebetulan daftar barang ku buanyak benget kira² ada 2500 item. kalo atu² ya capek. gimana yah cara nya supaya desain satu label bisa berbagai label dengan kode barcode yang berbeda. akhir nya saya coba otak-atik tu program poslabel nya. dah hampir 2½ jam belom ketemu dan akhir na poing dah gak ketemu. yah istirahat dulu ahh mungkin kecapek an, bikin kopi susu n menghisap rokok 234 (Djisamsoe). setelah ½ istirahat saya coba kembali cari mencari program yang diatas (imana yah cara nya supaya desain satu label bisa berbagai label dengan kode barcode yang berbeda). saya jadi ingat tadi waktu di kantor MKO Teknisi support nya bilang ” bisa conect dengan database” jadi inget dah, tapi gimana yah cara nya (xixixixi ini logh kalo orang sok teu, di treanning gak mau, sok gitu logh)

Poinggggggggggg dah setelah lama akir nya poing, yah mau gak mu yah telpon ( malu sih sebenar nya )akir nya telpon MKO dan di beri penjelsan by phone, setelah penjelasan selesai akir nya agak ngerti ( sebenar nya belom ngerti hehehheheheh dasar orang sok teu n sok ngerti ) aku coba dech otak-atik program nya.

Dah hampir ½ jam berlalu akir nya saya bisa menemukan ( xixixixi suenang nya bukan main ), tinggal print donk asik dah 2500 item dengan satu desain label bisa semua. Klick print jalan dah printer postek nya ehhh ternyata baru cetak 10 baris kok macett, lampu media kok kedap kedip ( ada apa ini yah :-/ ). masalah maneh msalah manehhhhhhhhhhhhhhhhh poing maneh. sampek saya punya pikiran ” gimana sih jual produk kok kayak gini ” mboch ach besok aja posinggggggggggggggggggg

Dan besok nya coba lagi print desain ku yang kemarin ehh ternyata tetep tidak bisaaaaaaa. esmosi ku naik dah, dah beli mahal kok kayak gini, dengan esmosi yang memuncak saya ambil handphone saya telpon tu kantor MKO.

Saya marah² sampek puas dech dengan marketing nya dan bahkan dengan teknic support nya, ehh teknik support nya dengan enteng menjawab ” Di bawa aja ke kantor pak, nanti saya cek nya “. asem bathin ku, sini poing² ehh enteng jawab nya.akhir nya dengan esmosi yang agak tinggi saya keluar dan menuju kantor MKO.

Di kantor saya udah di tunggu ternyata ( asik juga pelayanan nya ),setelah masuk saya serahkan printer postek yang dah bikin poing aku dan esmosi ku naik. ehhhhhhhhhhhhhhh ternyata sepele, sama tekniksupport MKO di betulin belom ada 5 menit dah bisa. dan sepeleeeeeeeeeeeeeeeeeee banget, ternyata aku masang core untuk ribbern terbalik,

ini gambar nya

tuh gara gara itu logh printer ku macet, ternyata pada saat pasang core ribben aku terbalik ( akibat dari orang sok teu kali yah ) akir nya dengan rasa yang agak malu, tapi sebenar nya malu juga sih, saya minta treanning. supaya tidak terjadi kesalahan lagi.

Dan setelah beberapa hari setelah beberapa hari setelah treanning tidak ada gangguan teknis ( whehheheh )

Diatas adalah cerita seorang teknic support, yang menghadapi custumer ( yang sok teu ) yang kena masalah yang bikin pusing, marah ( buat cust diatas lochhhh ) yang di sebabkan kesalahan yang sepele ( karena salah memasang core ribben) printer nya jadi macet ( maka nya jangan sok teu )

xixixi sudah dulu yah, kapan² dilanjut kalo ada masalah lagi

Kategori: barcode · barcode scanner · cash register · mesin kasir · point of sale
Ditandai: , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Persaingan Ketat LS2208 VS MS9540

November 27, 2008 · Tinggalkan sebuah Komentar

Sepeninggalnya scanner autosense legendaris PSC (Kini jadi datalogic) Quick Scan 1000, PSC kehilangan suatu produk yang luar biasa memiliki demand dan populasi installed base yang besar, walaupun pada akhirnya setelah di merger lewat akuisisi oleh Datalogic, produk pengganti QS1000 ada yaitu Datalogic Heron namun penjualannya tidak bisa se spektakuler QS1000.

Scanner Barcode Autosense Legendaris PSC QS1000

Scanner Barcode Autosense Legendaris PSC QS1000

Pada Masa berjayanya PSC QS 1000 segmen di kelas autoscan nyaris tidak ada, hanya 1 produk yaitu Metrologic MS9520 (Belum teknologi Code Gate). Sekitar tahun 2002-2003 diawal keluarnya Symbol LS2208 untuk menggantikan produk LS2100 Hotshot, namun LS2208 lebih membidik segmen autoscan. LS2100 pada masa itu lebih bersaing secara frontal dengan PSC QS6000Plus karena sama sama handheld dan memakai trigger.

LS2208 memiliki kecepatan yang lumayan bagus yaitu 100 scan line perdetik, ini lebih cepat dari PSC QS1000 yang hanya memiliki 42 scan line per detik.

LS2208 pun di launching dengan harga di bawah LS2100, harga LS2208 setara dengan harga tipe Symbol Cobra.

Motorola LS2208

Motorola LS2208

Metrologic sendiri menyempurnakan produk terdahulu dan melaunching MS9540 Voyager. Secara fisik sama dengan MS9520. Namun fitur CodeGate yang merupakan andalan Metrologic ditambahkan.

Bagi Anda pengguna QS1000 mungkin sesekali pernah mengalami scanner barcode Anda membaca barcode secara tidak sengaja (tidak dikehendaki) dikarenakan masuk area baca nya. Hal seperti ini tidak akan terjadi di MS9540 karena kelengkapan CodeGate (Trigger) yang ada. Ini lebih tepat kita sebut teknologi autosense. dimana ketika scanner barcode diletakan di tiang stand standarnya metode bacanya adalah autosense dibantu 1 titik laser yang berfungsi sebagai hint. Namun bila scanner barcode diangkat dari tiang mungkin karena barang yang mau di scan berat dan susah diangkat maka mode CodeGate ini sangat terasa manfaatnya. Terutama bagi toko yang lumayan ramai.

Untuk harga di pasaran MS9540 dijual lebih mahal dibandingkan tipe LS2208 dari Symbol. Dan Metrologic menurunkan masa garansi resmi 5 tahun menjadi hanya 2 tahun agar harga semakin di tekan.

Secara kecepatan LS2208 lebih cepat karena MS9540 hanya memiliki scanline perdetik kecepatan 72. LS2208 pun secara desain lebih kokoh karena di selimuti dengan rubber/ karet, sehingga kalau jatuh terbentur nya bukan ke body langsung namun ke karet dahulu. Sedangkan MS9540 karetnya hanya di depan saja.

Awal tahun 2008 ini akhirnya Metrologic yang sudah di akuisisi oleh Honeywell pasca HHP scanner melaunching seri baru Voyager yakni MS9590 Voyager GS yang di desain untuk menyempurnakan kelemahan MS9540.

Sampai sejauh ini MS9540 memang mudah dijumpai di retail terutama dan aplikasi absen serta perpustakaan.
Sedangkan LS2208 belum memiliki pasar seluas MS9540. Untuk pilihan pelajarilah dengan seksama brosur dan petunjuk penggunakannya.

Namun akhirnya Andalah yang berperan aktif untuk memutuskan mana yang cocok untuk usaha Anda. semoga bermanfaat. Penulis Webmaster http://indobarcode.com

Kategori: barcode · barcode scanner · cash register · grosir · komputer · mesin kasir · mini market · point of sale · ritel
Ditandai: , , , , , , , , , , , , , ,

Barcode,bisa diprint tapi tidak bisa di-scan?@mesinkasir

November 19, 2008 · Tinggalkan sebuah Komentar

Mungkin rekan2 programmer pernah menggunakan Barcode Fonts atau Barcode Components. Bikin barcode dari kode barang, bisa tampil di layout, trus diprint bisa.

barcode printer

barcode printer

Tapi ada yg aneh terjadi.Kadang ada barcode yg bisa di-scan, ada juga barcode yg ga bisa di-scan. Padahal pake kode barcode yg sama. Apa ada yg aneh ya? Saya cek di topology barcode, paling aman pake code-128 … print lagi di berbagai ukuran.Ternyata masih ada beberapa barcode yg bermasalah tdk mau di-scan.
Setelah trial n error, chatting sana sini, tanya di berbagai forum, ganti scanner, ganti printer, ganti tinta (kebetulan printernya pake infus … hehe…), ganti label/material kertas barcode,… akhirnya berhasil, ternyata saya bisa ambil kesimpulan :
1. Scanner barcode harus disetting ke standar Code 128 dan UPC.
2. Barcode terlalu kecil ut dibaca scanner barcode, coba cetak ukuran barcode yg lebih besar pake label yg lebih besar pula. jarak barcode yg terlalu rapat kadang tidak bisa dibaca karena scanner juga mempunyai kepekaan membaca kerapatan tertentu (kontras hitam putih harus jelas).
3. Barcode terlalu panjang. Barcode yg ideal tidak lebih dari 13 digit, boleh lebih dari 13 digit tapi sesuaikan dgn ukuran label yg akan dipakai,sebab kali aja pas di print barcodenya kepotong karena lebih lebar daripada label nya.
4. Barcode yg diprint di printer inkjet cenderung bermasalah. Beberapa label tipe HVS menghasilkan kualitas barcode yg berbeda, kadang hasil print solid n tajam, kadang ada yg buram/blobor (tinta diserap oleh kertas HVS). saya ganti pake kertas semi-coated, ngeprint di inkjet masih bagus,pas ngisi infus tinta pake tinta yg berbeda merk mulai bermasalah,tinta ga mau nenpel di kertas semi coated (blobor).
terakhir saya coba pake kertas HVS di printer laser,hasilnya relatif bagus,setiap barcode bisa discan. penasaran saya coba kertas semicoated di printer laser, hasilnya stabil bagus selalu, setiap barcode bisa discan.
so akhirnya saya pake aja printer laser n kertas semi coated,kenapa kertas semicoated? karena semicoated lebih tahan terhadap kelembaban n lebih kuat dari pada HVS. Mahal dikit gpp yg penting awet labelnya.
Jadi pake cetak barcode pake printer laser bisa alternatif selain invest beli printer barcode. tapi memang harus punya software khusus ut desain dan cetak barcode. tapi multifungsi.
Klo mau kualitas yg lebih bagus dan ekonomis ya invest beli printer barcode, perbandingannya kira2 begini :
Klo dihitung biaya cetak label pake printer laser rp 20,- perlabel ut setiap print 10000 label(harga perlabel+toner),tapi … klo toner dah mau habis hasil print warna abu2 tdk bisa dibaca scanner (kontras hitam putih harus jelas) so harus segera reffil tonernya, nah ini biaya tambahannnya.
Klo pake printer barcode biaya cetak label pake printer laser rp 35,- perlabel ut setiap print 10000 label, dg kualitas stabil sampai ribbon habis (printer barcode tdk pake tinta,tapi ribbon shg hasil cetak selalu hitam).

Klo mo coba bikin barcode, klik aja http://idautomation.com

Kategori: barcode · barcode scanner · komputer
Ditandai: , , , ,

Aspek lain Barcode @ mesinkasir

November 17, 2008 · & Komentar

Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital. Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan tertentu, misalnya 5 volt dan 0 volt). Barcode menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.
Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Demikian, karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.
Dan sebab itu, batang-batang barcode harus dibuat demikian sehingga memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang menentukan cahaya). Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya. Sementara itu, ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang barcode. Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan printer pada resolusi 300dpi
Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu: pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena. Pena disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda foto akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan morse.
Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada permukaan barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh. Selain itu, pembaca jenis ini memiliki cermin-cermin pemantul sehingga sudut pembacaan lebih fleksible. Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunakan sensor CCD (charge coupled device) untuk merekam foto barcode, baru kemudian membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik digital.

Bagaimana koneksi alat pembaca barcode dengan komputer? Ada 2 macam koneksi, yaitu sistem keyboard wedge (PS/2) dan sistem output RS232. Sistem keyboard wedge menterjemahkan hasil pembacaan barcode sebagai masukan (input) dari keyboard. Sistem output RS232 menggunakan port serial pada komputer. Kita memerlukan software pengantara (driver), umumnya disebut software wedge yang akan mengalamatkan bacaan dari barcode ke software pengolah data barcode tersebut. Sekarang dengan adanya standarisasi port USB maka ada juga koneksi sistem USB, berfungsi sama seperti keyboard wedge/ PS/2.

Sumber : www.pvidia.com

Port PS/2 (ungu=keyboard,hijau=mouse)

Port PS/2 (ungu=keyboard,hijau=mouse)

Port Serial / COM

Port Serial / COM

Port USB

Port USB

Kategori: barcode · barcode scanner · hardware · mesin kasir
Ditandai: , , ,

Barcode Dipakai Di Hutan Belantara @ mesinkasir

November 7, 2008 · & Komentar

Berikut ini adalah posting email pengalaman seorang programmer yg bekerja di hutan/ berkaitan dengan penggunaan barcode terhadap kegiatan logging.
Kepada Bapak Yusuf Wibisono kami minta ijin ut mem-publish pengalaman Bapak dalam penggunaan barcode.
Tulisan oleh : yusuf.wibisono
Saya bukanlah ahli auto-identification. Saya ingin menulis tentang barcode semata karena benda ini menarik saja. Berawal pada beberapa tahun yang lalu, sebuah software house kecil, yang kebetulan saya menjadi salah satu konsultannya, sedang membangun sistem informasi untuk retail. Tentu saja perlu barcode.
Pada masa itu, barcode sebenarnya juga bukan barang baru. Hanya saja kami memang belum pernah membuat program yang menerapkan barcode. Untuk research, akhirnya kami membeli satu buah barcode dengan model handy. Bentuknya mirip pistol, harganya kami pilih yang paling murah. Beberapa hari setelah kedatangan alat itu, anak-anak programmer seperti mendapat mainan baru. Semua yang ada barcode-nya di-scan. Mulai dari bungkus rokok, sampai mencegat karyawati yang baru pulang belanja di supermarket. Tentu bukan untuk men-scan si karyawati, tapi label-label barcode di barang bawaannya. Lalu kamipun mulai akrab dengan code-code barcode. Simulasi label barcode kami cetak dengan menggunakan printer LX-300 dan ajaib ternyata masih bisa dibaca. Dua bulan kemudian kami sudah mampu membuat modul kecil untuk retail yang di dalamnya langsung menggantikan fungsi cash register.
Beberapa tahun kemudian, ketika hadir di salah satu acara seminar barcode, saya baru mengenal bahwa barcode ada yang dua dimensi. Sayang sampai sekarang saya belum pernah implementasi barcode dua dimensi.
Urusan dengan barcode berikutnya, adalah di perusahaan kayu tempat saya bekerja. Salah satu tuntutan untuk sertifikasi yang sedang dikejar adalah impkementasi barcode. Saya agak terperangah. Bukan apa, kalau barcodenya sih saya sudah agak familiar. Tapi agak sulit membayangkan bahwa barcode akan ditempelkan pada batang-batang kayu di hutan sana.
Kayu-kayu yang akan ditempeli barcode ada di hutan yang jaraknya sekitar 100 km dari sungai Mahakam. kayu-kayu itu akan dirakit, dan melewati anak sungai kecil sebelum sampai di Mahakam. Kemudian disusun lagi dalam rakit yang lebih besar dan selanjutnya menyusuri sungai Mahakam sejauh lebih dari 300 km. Pertanyaan yang mengganggu di benak saya, ketika sampai di lokasi pabrik, apa masih bisa kebaca barcodenya?
Rupanya saya tak perlu khawatir, tim konsultan ternyata telah menyiapkan bahan khusus yang memang dirancang untuk medan seperti itu. Dari hasil uji coba, memang ada beberapa yang rusak. Tetapi dengan melakukan beberapa perbaikan pada posisi penempelan, jumlah yang rusak makin sedikit.
Ketika sedang mengajarkan cara pemakaian barcode reader, ada seorang peserta yang bertanya, apakah barcode tersebut bisa digunakan waktu malam hari di hutan? Semula saya menyangka peserta ini sedang bercanda, sampai ia menjelaskan duduk perkaranya. Ternyata karena sering dikejar target, mereka gunakan waktu siang untuk kegiatan fisik seperti felling, hauling, skidding dan pekerjaan fisik lainnya. Malamnya biasa dipakai untuk pekerjaan administrasi. Wah, saya belum bisa menjawab. Cara terbaik adalah membuktikannya langsung. Maka lampu ruanganpun kami padamkan total, lalu saya mengarahkan barcode ke tag plate yang akan dibaca. Ternyata barcode bisa membaca sempurna. Masalahnya justru ada pada mata saya. Saya tidak bisa membaca keypad untuk memasukkan data pendukung seperti lokasi dan jenis kayu. Rupanya keypadnya yang tidak didisain untuk bekerja malam hari. Maka, saya katakan bahwa, barcode bisa membaca dalam gelap, tapi anda juga perlu membawa senter untuk menerangi keypad agar bisa mengetik.
Saya mengakhiri kelas pelatihan itu dengan tetap menyisakan rasa geli. Apa ada ya orang yang rela malam-malam men-scan barcode di tumpukan kayu, sambil menahan gigitan nyamuk?
Akhirnya, barcode benar-benar telah menembus hutan belantara!

source : blog yusuf.wibisono

Kategori: barcode · barcode scanner
Ditandai: , , , , , , , , , ,

Mungkinkah nantinya barcode digantikan RFID? @ mesin kasir

Maret 18, 2008 · & Komentar

Mungkin sebagian besar orang awam mengenal barcode (kode batang) yang biasa dijumpai di kemasan produk produk umum yang dijual di pasaran. Kalau kita ingat 15 atau 20 tahun yang lalu susah masih mendapatkan trnasaksi di swalayan dilayani dengan barcode scanner, waktu itu rata rata transaksi dilakukan masih menggunakan mesin kasir elektronik atau ECR. Saat ini hampir semua outlet mini market dan toko moderen sudah menggunakan pembaca barcode (barcode scanner) dalam cek out barang nya di kasir. Hal ini sangat terasa bermanfaat sekali selain lebih cepat dalam melayani pelanggan juga ke akurasian yang cukup bagus sehingga kerja kasir lebih efektif dan efisien, ujungnya adalah kepuasan pelanggan dan profitabilitas bagi perusahaan.

Anda pasti sering ketika belanja di toko moderen dilayani dengan barcode scanner,
satu persatu produk di scan barcodenya oleh kasir dan komputerpun langsung mencocokan dengan database lalu di catat sebagai transaksi, kalau belanja 10 barang maka 10 kali scan.

Coba Anda bayangkan bagaimana kalau ketika transaksi di kasir barang tadi proses cek outnya tidak perlu discan lagi satu per satu. namun langsung lewat di dekat kasir dan di total terus bayar, berapa banyak waktu
kita hemat?

Anda sudah sedikit bisa bayangkan kan? Hal itu sangat mungkin akan terjadi dan kita
alami dimasa masa mendatang. Bahkan tidak terbatas hanya di transaksi di toko saja namun juga dalam aspek kehidupan lainnya seperti bayar Tol, isi bahan bakar di SPBU, jasa pengiriman barang dan pelayanan pelayanan lain seperti absensi serta perpustakaan.

Itulah kira kira sedikit gambaran aplikasi RFID (Radio Frequency Identification) yang bisa berarti proses pengidentifikasian dengan otomatis menggunakan sistem frekuensi radio, dimana tiap tiap benda yang akan di identifikasi ditempel atau dikasih Tag (Label) RFID, sehingga nantinya akan terbaca oleh pembaca RFID (RFID reader)

What is RFID?Radio frequency identification (RFID) is an advanced automatic identification technology. It is used to identify, track, sort and detect an infinite variety of objects, including people, vehicles, garments, containers, totes and pallets. It can be used in applications such as proximity access control, time-and-attendance management, vehicle identification, laundry/textile identification, asset tracking, inventory control and factory automation.

RFID relies on radio frequency or “waves” between a card or tag and a reader in order to make an identification. Because RFID is a “contactless” technology, it requires neither contact with a reader or a direct line of sight to a reader (as does bar code technology). RFID, therefore, reduces the problems associated with those “contact” or “line-of-sight” technologies. For instance, a “good” read can occur through sunlight, wet, cold (-30°C ), frost, dirt, grease, and many corrosive chemicals.Manfaat RFID

Beberapa manfaat RFID sebetulnya hampir sama dengan manfaat penggunaan barcode seperti yang sudah dijabarkan di tulisan kami sebelumnya hanya saja banyak kelebihan RFID dibandingkan dengan penggunaan barcode, antar lain:

  1. RFID lebih cepat dalam proses pengidentifikasiannya.
  2. RFID lebih tahan terhadap kondisi seperti kotoran kimiawi debu dan lainnya dalam pembacaannya
  3. RFID memiliki pembaca yang tidak bergerak sehingga lebih awet untuk investasi kepemilikan aset jangka panjang
  4. RFID lebih susah digandakan atau di tiru serta di copy.

Ada dua komponen penting dalam sistem RFID yaitu kartu (Tag) dan pembaca (antena RFID) dan proses pembacaannya pun tidak perlu dilakukan secara kontak langsung dengan obyek yang dibaca. Reader menghasilkan frekuensi radio magnetik level rendah (low level) dan ini dipancarkan oleh antena pada area tertentu dimana kartu
(tag ada).

How RFID Works
An RFID system consists of two major components–the reader and the card/tag. They work together to provide the end user with a non-contact solution to uniquely identify people, animals or objects.
The reader performs several functions, one of which is to produce a low-level radio frequency magnetic field. The RF magnetic field emanates from the reader by means of a transmitting antenna, typically in the form of a coil. The magnetic field serves as a “carrier” of power from the reader to the RFID card or tag.
The RFID card or tag contains an antenna, also in the form of a coil and an integrated circuit (IC). The IC requires a small amount of electrical power in order to function. The antenna in the tag provides a means for gathering the energy present in the magnetic field produced by the reader and converts it to an electrical form of energy for use by the IC.
When a card or tag is brought into the magnetic field produced by the reader, the converted energy powers the IC. This enables the transmission of the IC’s memory contents in the form of an electromagnetic signal to the reader via the tag’s antenna.
The tag information is received by an antenna within the reader and converted back into an electrical form. The reader contains a sensitive receiving system that is designed to detect and process the tag signal. Once the tag data has been processed, a microcomputer within the reader checks to verify that the signal received is valid. Once the reader has checked and validated the received data, the data is then decoded and restructured for transmission to the end-user’s host computer. This restructuring provides the data in both an electrical form and a protocol (or format) that is required by the host computer system. Once the restructuring process is complete, the data is transmitted to the host system.

ini beberapa perlengkapan RFID:

TAG RFID Pasif :

Tag RFID Aktif:

Pembaca (Reader) RFID:

Tatahan (inlays) / EPC (Electronic Product Code)

Saat ini kendala diterapkannya sistem RFID adalah masih mahalnya komponen biaya perangkat dan asesorisnya, namun berjalan waktu nantinya dengan semakin banyak pemakaian maka akan bisa menekan komponen biaya pembuatannya. Saat ini beberapa ritel yang sudah mulai menerapkannya diantaranya WALMART, TESCO, METRO AG, TARGET, BEST BUY dan lainnya

Bagaimana menurut Anda?

ditulis dan diolah dari beberapa sumber oleh Benny Kuncoro (c)2008